21 January 2013
Pesan Tilawah Siang Benderang
Suara tilawah menyeruak di sela panas langit Godean, pagi menjelang siang ini. Senandung ayat adalah penanda kedukaan di suatu tempat, istiadat yang melekat. Sejak subuh buta, pengumuman kematian sudah disiarkan lewat pengeras suara mesjid. Kini mestinya para pelayat sudah mulai berdatangan.
Kalau sudah ingat yang satu itu, rasaku bersyukur masih diberi kesempatan mengembara di alam mayapada ini. Sembari bertanya kapan menyusul jejak mereka, suka atau tidak suatu saat akan tiba masanya.
Hidup adalah sebuah kesempatan. Bersyukur masih memiliki kesempatan itu. Sebab ada yang sudah tak punya lagi kesempatan untuk menyelesaikan yang harus diselesaikan, untuk memperbaiki yang harus diperbaiki, untuk membayar yang tertunda. Untuk tetap melangkah dalam harapan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment